Profil Risiko Rumah Sakit Apa Itu ?
Profil Risiko Rumah Sakit adalah sebuah kegiatan yang melibatkan penilaian potensi risiko dan bahaya yang dapat berdampak kepada pasien, staff dan pengunjung di lingkungan rumah sakit.
Penilaian ini meliputi analisis data terkait kesalahan medis dan kejadian yang tidak diinginkan, evaluasi infrastruktur dan peralatan fisik rumah sakit, serta mengidentifikasi area kelemahan atau kerentanan yang ada.
Dengan memahami risiko ini, rumah sakit dapat mengambil tindakan proaktif untuk mencegah kesalahan dan meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan.
Profil risiko rumah sakit merupakan langkah penting dalam memastikan keselamatan pasien dan mengurangi kemungkinan kasus kesalahan atau kelalaian dari prosedur medis.
Pentingnya Melakukan Proses Profil Risiko Rumah Sakit
Setelah pada artikel sebelumnya kita membahas mengenai Manajemen Risiko Rumah Sakit (bisa dibaca disini), maka kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai pentingnya menyusun Profil Risiko Rumah Sakit.
Melaksanakan proses profiling risiko untuk rumah sakit sangat penting untuk memastikan keselamatan pasien, staff dan pengunjung di lingkungan rumah sakit.
Dengan mengidentifikasi potensi risiko dan bahaya, rumah sakit akan lebih mudah mengidentifikasi area-area yang membutuhkan perbaikan untuk meminimal kesalahan dan meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
Tanpa proses penilaian ini, rumah sakit mungkin bisa saja tidak sadar akan adanya potensi bahaya yang bisa mencelakakan pasien atau mengakibatkan kasus malpraktek.
Pada dasarnya Profil Risiko Rumah Sakit sangat penting karena akan menghantarkan rumah sakit pada penanganan pasien yang lebih baik yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan terhadap rumah sakit dan fasilitas yang ada di dalamnya.
Keuntungan Melakukan Hospital Risk Profiling
Keuntungan dalam melakukan Hospital Risk Profiling sangat banyak.
Beberapa keuntungan atau manfaat menentukan profil risiko rumah sakit adalah sebagai berikut :
1. Membantu Identifikasi, Penilaian dan Pengelolaan Risiko
Risk profiling rumah sakit dapat membantu mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh rumah sakit.
Dengan mengetahui risiko-risiko tersebut, rumah sakit dapat mempersiapkan diri dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Dengan risiko yang sudah teridentifikasi rumah sakit dapat lebih mudah mengevaluasi dan memperkirakan seberapa besar dampak dan kemungkinan terjadinya risiko yang diidentifikasi tersebut.
Hal ini dapat membantu rumah sakit dalam menentukan prioritas dalam mengatasi risiko-risiko yang ada.
2. Meningkatkan Kesadaran dan Kewaspadan
Dengan mengetahui potensi-potensi risiko yang ada di rumah sakit, maka seluruh staff dan tenaga kerja di bagian terkait akan mempunyai sebuah pedoman sebagai dasar pegangan dalam melakukan operasionalnya sehari-hari.
Akibatnya seluruh staff dan tenaga kerja akan lebih waspada sehingga terjadi peningkatan kesadaran akan risiko-risiko tersebut.
Dengan mengetahui risiko-risiko yang mungkin terjadi maka staff dan tenaga kerja dapat melakukan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk mencegah risiko tersebut.
Apabila risiko terjadi pun, seluruh staff dan tenaga kerja dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi situasi yang ada.
3. Mencegah Kerugian dan Meningkatkan Kualitas Layanan
Dengan mengetahui risiko-risiko yang ada, rumah sakit dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari risiko dan meminimalkan kerugian.
Hal ini dapat dilakukan karena Risk Profiling akan memberikan gambaran secara lebih jelas kepada rumah sakit untuk strategi pengelolaan risiko yang tepat.
Sehingga dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan keamanan pasien, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas layanan secara keseluruhan.
Dengan peningkatan layanan tersebut secara tidak langsung akan juga mengangkat reputasi rumah sakit tersebut.
4. Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Regulasi
Salah satu risiko yang bisa diprofiling dengan melakukan Risk Profil Rumah Sakit adalah risiko regulasi.
Regulasi ini bisa merupakan regulasi yang berasal dari internal rumah sakit maupun regulasi yang berasal dari eksternal rumah sakit.
Dengan melakukan risk profiling terhadap potensi risiko terkait regulasi tersebut maka rumah sakit dapat memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan dan kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi yang berlaku dalam bidang kesehatan.
Hal ini dapat membantu menghindari potensi sanksi dan konsekuensi hukum yang mungkin terjadi akibat pelanggaran.
Selain dari 4 keuntungan yang telah disebutkan di atas sebenarnya masih banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan dengan melakukan risk profil rumah sakit.
Sebagai tambahan mungkin bisa disebutkan akan adanya peningkatan prosedur keselamatan kerja. akan adanya penurunan tingkat klaim akibat kecelakaan atau cedera yang terjadi di rumah sakit.
Pada akhirnya kesemuanya itu akan meningkatkan proses manajemen risiko di rumah sakit itu sendiri.
Bagaimana Melakukan Profil Risiko Rumah Sakit Yang Efektif
Proses melakukan assessment terhadap risiko-risiko di rumah sakit melibatkan beberapa langkah yang harus dilakukan untuk dapat dengan efektif mengidentifikasi potensi risiko dan bahaya yang bisa terjadi dalam lingkungan dan fasilitas rumah sakit.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Interview Kepada Pihak-Pihak Terkait
Langkah pertama yang dilakukan untuk proses ini adalah dengan menanyakan langsung kepada pihak-pihak terkait seperti manajemen rumah sakit, staff medis, staff keamanan, dsb.
Karena masing-masing bagian itu unik dan memiliki karakteristik risikonya masing-masing, biasanya mereka yang ada di bagian tersebut yang lebih mengenal mengenai risiko-risiko yang dihadapi bagiannya.
Proses interview ini bisa dilakukan dengan cara bertanya secara langsung , melalui kuesioner maupun dengan bantuan teknologi seperti Aplikasi Manajemen Risiko misalnya.
2. Meneliti Fasilitas dan Lingkungan Sekitar Rumah Sakit
Untuk melakukan identifikasi risiko, selain melakukan interview kepada pihak-pihak terkait, rumah sakit juga perlu meneliti terkait fasilitas dan lingkungan sekitar rumah sakit.
Hal ini untuk melakukan identifikasi lanjutan terkait potensi risiko maupun bahaya yang dapat timbul sehubungan dengan fasilitas dan lingkungan tersebut.
Dengan melakukan hal ini diharapkan dapat lebih memetakan risiko-risiko yang terluput pada proses identifikasi pertama tadi.
3. Melakukan Analisa Risiko dan Menentukan Prioritas
Setelah risiko-risiko teridentifikasi dari masing-masing bagian, maka langkah selanjutnya adalah menilai setiap risiko tersebut.
Risiko dengan dampak terbesar dan kemungkinan terjadinya tinggi biasanya akan dijadikan prioritas utama atau sering disebut Top Risk.
4. Penyusunan Prosedur Standar dan Strategi Mitigasi Risiko
Setelah risiko-risiko tersebut sudah tersusun berdasarkan prioritasnya, rumah sakit mulai bisa menyusun standar prosedur yang perlu dilakukan untuk dapat menghadapi risiko tersebut.
Sehingga apabila risiko tersebut benar terjadi, maka seluruh staff dan tenaga kerja yang ada di rumah sakit sudah paham bagaimana mengatasinya.
Berdasarkan list risiko-risiko tersebut juga dapat disusun strategi untuk memitigasi risiko-risiko tersebut.
Dengan langkah ini diharapkan setiap risiko dapat dicegah dan diminimalisir dampaknya bagi rumah sakit.
5. Melaksanakan Implementasi dan Evaluasi
Setelah standar prosedur dan strategi mitigasi dikembangkan, langkah berikutnya adalah melakukan Implementasi atas standar prosedur dan strategi tersebut.
Implementasi harus dilakukan dengan cermat dan memperhatikan aspek-aspek penting seperti anggaran, waktu dan sumber daya.
Tidak kalah pentingnya adalah proses evaluasi atas implementasi yang telah dilaksanakan tersebut untuk memastikan bahwa strategi yang dikembangkan tersebut efektif dan efisien dalam mengatasi risiko-risiko yang ada.
6. Sosialisasi dan Pelatihan Terkait Profil Risiko Rumah Sakit
Sampai pada tahap kelima tadi sebenarnya hasilnya sudah bisa digunakan untuk menyusun risk profil rumah sakit yang dibutuhkan.
Pada tahap selanjutnya Risk Profiling tersebut perlu disosialisasikan dan dilakukan pelatihan secara berkesinambungan terhadap seluruh staff dan tenaga kerja di rumah sakit.
Hal ini akan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai risiko-risiko yang mungkin terjadi di rumah sakit dan membantu mereka dalam mengidentifikasi dan mengatasi risiko-risiko tersebut.
Strategi Untuk Mitigasi dan Mengelola Profil Risiko Rumah Sakit
Sebagai bahasan tambahan pada bagian ini kita akan coba membahas beberapa saran terkait strategi untuk mitigasi dan mengelola risiko-risiko yang telah teridentifikasi.
Setelah selesai melakukan assessment risiko rumah sakit secara menyeluruh maka kita telah memiliki Profil Risiko Rumah Sakit, namun semua itu akan sia-sia jika tidak diikuti dengan penyusunan strategi yang tepat.
Setiap organisasi memiliki keunikannya sendiri-sendiri, demikian juga dengan rumah sakit.
Belum tentu profil risiko rumah sakit yang satu sama dengan rumah sakit yang lainnya, sehingga strateginya juga bisa berbeda-beda.
Namun beberapa strategi umum yang dapat dilakukan untuk mitigasi dan mengelola risiko yang teridentifikasi adalah sebagai berikut.
1. Memperjelas SOP Terkait Profil Risiko Rumah Sakit
Standar Operasional yang jelas dan mudah dipahami akan sangat membantu bagi pelaksana untuk menjalankannya.
Standar yang tidak jelas dan membingungkan jelas akan membuat setiap pelaksana kebingungan sehingga tidak mengerti apa yang harus dilakukan.
Memperjelas SOP ini bisa dilakukan dengan melakukan sosialisasi secara intensif, bahkan untuk prosedur yang dirasa kurang tepat dan membingungkan bisa diganti dengan prosedur yang baru.
2. Memberikan Pelatihan Kepada Staff dan Tenaga Kerja Terkait
Pelatihan yang diberikan secara tepat kepada setiap staff atau tenaga kerja terkait manajemen risiko akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman yang bersangkutan terhadap risiko.
Dengan memahami risiko tersebut diharapkan personil tersebut akan lebih mengerti bagaimana cara mencegah dan meminimalisir dampak terjadinya sebuah risiko.
Salah satu contohnya ; pelatihan terhadap menghadapi bahaya kebakaran di rumah sakit.
Pelatihan tersebut akan meningkatkan kesadaran personil di rumah sakit terhadap hal tersebut, lebih lanjut mereka akan lebih mengetahui langkah apa yang harus dilakukan apabila risiko tersebut benar terjadi.
Semisal apa yang harus dilakukan terhadap pasien di UGD/ICU, bagaimana cara mengevakuasi pasien yang tidak bisa berjalan, dsb.
3. Meningkatkan Saluran Komunikasi Antar Departemen
Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah terkait risiko operasional, yaitu meningkatkan saluran komunikasi antar departemen.
Komunikasi yang lancar dan efektif antar departemen-departemen yang ada di rumah sakit sangat penting, terutama dalam hubungannya untuk mengatasi risiko-risiko yang ada.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komunikasi ini adalah :
- Pertemuan Rutin: Mengadakan pertemuan rutin antara staf dari berbagai departemen rumah sakit dapat membantu meningkatkan saluran komunikasi antar departemen. Pertemuan ini dapat menjadi forum diskusi untuk membahas masalah dan solusi yang terkait dengan risiko-risiko di rumah sakit. Pertemuan ini harus dijadwalkan secara teratur dan harus dihadiri oleh perwakilan dari setiap departemen.
- Tim Kerja Lintas Departemen: Membentuk tim kerja lintas departemen yang terdiri dari perwakilan dari setiap departemen rumah sakit dapat membantu meningkatkan saluran komunikasi antar departemen. Tim ini dapat bertugas untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang ada di rumah sakit dan mengembangkan strategi untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.
- Komunikasi Terbuka: Membangun budaya komunikasi terbuka di seluruh departemen rumah sakit sangat penting dalam meningkatkan saluran komunikasi antar departemen. Seluruh staf rumah sakit harus merasa nyaman untuk berbicara dan bertukar informasi dengan staf dari departemen lain tanpa takut mendapat masalah atau sanksi.
- Teknologi Informasi: Menggunakan teknologi informasi seperti aplikasi manajemen risiko dapat membantu meningkatkan saluran komunikasi antar departemen di rumah sakit. Sistem ini dapat memungkinkan setiap departemen untuk mengakses informasi dan dokumen yang terkait dengan risiko-risiko di rumah sakit secara real-time dan memungkinkan kolaborasi yang efektif antar departemen.
4. Menyusun Jadwal Peningkatan dan Penggantian Fasilitas Rumah Sakit
Dengan menyusun jadwal peningkatan dan penggantian fasilitas rumah sakit akan memastikan bahwa rumah sakit akan terus memberikan pelayanan yang aman dan prima kepada setiap pasien dan pengunjung.
Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas rumah sakit dan kepercayaan terhadap rumah sakit akan dapat meningkat.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan terkait dengan penyusunan jadwal dan penggantian fasilitas rumah sakit ini adalah :
- Evaluasi Kebutuhan: Melakukan evaluasi kebutuhan secara berkala dapat membantu menentukan jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit. Evaluasi ini dapat dilakukan oleh tim manajemen rumah sakit yang terdiri dari ahli kesehatan, teknisi, dan staf dari departemen yang terkait.
- Analisis Risiko: Melakukan analisis risiko terkait dengan fasilitas dan peralatan di rumah sakit dapat membantu menentukan tingkat risiko yang terkait dengan fasilitas dan peralatan tersebut. Analisis risiko dapat membantu menentukan prioritas dalam melakukan perbaikan dan penggantian fasilitas.
- Jadwal Pemeliharaan: Membuat jadwal pemeliharaan dan perawatan fasilitas dan peralatan secara rutin dapat membantu mengurangi risiko kerusakan dan kegagalan peralatan. Jadwal ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis peralatan yang digunakan di rumah sakit.
- Penentuan Prioritas: Menentukan prioritas dalam melakukan perbaikan dan penggantian fasilitas dapat membantu mengatasi risiko dengan efektif dan efisien. Prioritas dapat ditentukan berdasarkan risiko yang terkait dengan fasilitas atau peralatan dan urgensi dalam melakukan perbaikan.
- Anggaran: Membuat anggaran khusus untuk pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian fasilitas dapat membantu meningkatkan ketersediaan dan kualitas fasilitas di rumah sakit. Anggaran ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas yang telah ditentukan.
Demikian beberapa saran yang bisa digunakan untuk strategi mitigasi dan mengelola risiko.
Masih banyak hal lain yang bisa dilakukan dengan menyesuaikan kepada kebutuhan masing-masing rumah sakit.
Kesimpulan
Pada artikel ini telah dibahas mengenai apa itu Profil Risiko Rumah Sakit dan kenapa hal itu penting untuk dilakukan untuk manajemen risiko rumah sakit yang lebih baik.
Telah dibahas juga beberapa keuntungan yang bisa didapat dengan melakukan Risk Profiling untuk rumah sakit.
Keuntungan tersebut antara lain ; membantu proses identifikasi, penilaian dan pengelolaan risiko, dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan semua pihak terkait dengan risiko,mencegah kerugian dan meningkatkan kualitas layanan, serta meningkatkan kepatuhan terhdap regulasi.
Melalui pembahasan artikel ini, kita juga dapat mengetahui bagaimana cara melakukan Risk Profiling untuk rumah sakit.
Caranya dimulai dengan melakukan interview terhadap pihak-pihak terkait, kemudian meneliti fasilitas dan lingkungan rumah sakit, melakukan analisa dan penentuan prioritas, penyusunan prosedur standar dan strategi mitigasi risiko, melksanakan implementasi dan sosialisasi, serta melakukan sosialisasi dan pelatihan yang diperlukan terkait profil risiko rumah sakit.
Pada pembahasan terakhir juga telah coba diberikan saran untuk dapat melakukan mitigasi terhadap risiko.
Riskindo adalah website marketing yang berafiliasi dengan aplikasi ERMS dari PT.Indo Teknologi Solusi